Akhir November lalu Risa datang ke MEF ditemani Ayahnya. waktu pertama kali ketemu begitu pemalu, selalu menunduk ketika berbicara padahal bahasa Indonesia. Apalagi kalau bahasa Inggris. Pertanyaan pertama saya: Risa, apa motivasi kamu ingin belajar bahasa Inggris? "Ingin lanjut kuliah sir, saya baru selesai kuliah, katanya. Mudah-mudahan bisa dapat beasiswa" jawabnya sambil malu-malu. Percakapan kami berlanjut sampai akhirnya Risa memutuskan untuk mengikuti program MEF. Namun, syaratnya harus serius berproses mengikuti program sampai selesai.
Pertemuan pertama kami mulai. Hal pertama yang harus saya sampaikan adalah tentang mindset bahwa bahasa Inggris itu Pasti Bisa kita kuasai dengan kekuatan pikiran, kekuatan kemauan untuk bisa. Ini yang paling penting selain metode yang efektif dan instruktur yang handal. Dengan keinginan yang kuat gunung akan kamu daki dan lautan aja akan kamu seberangi, begitu pepatah mengatakan. Ingat, kekuatan pikiran. "If you think You CAN, YES, You CAN".
Pertemuan pertama tetap aja masih malu-malu, less confident & Pastinya blm bisa speaking. Tapi berbekal pengalaman lebih dari 12 tahun mengajar saya yakin sekali bisa membantu dia untuk bisa speaking dengan lancar dan percaya diri. Diperlukan sekitar tiga pertemuan untuk memberikan rasa percaya dirinya. Apa sih yang dilakukan. Teaching by emotion. Use your emotion when you learn or teaching. Hampir semua orang malu dan takut saat pertama belajar. Cara adalah dengan terus mengatakan Don't be shy, don't be afraid to make mistake. Makin banyak salah nanti makin banyak kita tahu. Saya selalu menyampaikan hal ini memotivasi siswa di sekolah maupun kepada mahasiswa di kampus-kampus dan pastinya kepada MEF members. "Don't be shy, don't be afraid to make mistake". Pasti BISA.
Pembelajaran berlanjut dengan prinsip pembelajaran yang mudah (easy) dan asyik (FUN). Hasilnya akan lebih cepat (faster) 4-5 kali dari cara biasa. Kenapa belajar di sekolah sejak SD-SMA tapi tidak bisa membantu siswa dalam berkomunikasi bahasa Inggris? Ayo, kenapa? ada yang bisa jawab? Yes, Benar! Karena di sekolah belajarnya tidak fokus pada komunikasi/berbicara. Kalau ingin bisa ngomong/speaking ya belajar speaking. Bukan belajar menulis/writing atau cuma reading. Harus belajar speaking secara khusus. Kalau ingin bisa main gitar, berenang atau ingin bisa masak ya harus belajar dan praktiek langsung. Tidak cukup kalau hanya membaca buku, menulis atau mendengar penjelasan. Harus langsung praktek. Focus dan mulai dari yang mudah dan materi yang menarik terlebih dahulu. Tapi kalau belajarnya sulit, tidak asyik/membosankan, hasilnya akan lambat. Sudah terbukti kan? Ayo ngaku..
Apa sih yang kami pelajari? kami belajar tentang tema-tema keseharian. Tentang Home, Family, Food & Drink, Transport, Work, Health, Shopping, dan sebagainya. Dimulai dari salam (greeting), pemanasan (warm up), Review, Presentasi materi sampai (sentence block, English Expression, dan lain-lain) pada kegiatan inti yaitu Speaking Activities (presentation, role play, discussion question/interview, dan sebagainya). Semuanya kita lakukan dengan cara standar international lho (international standard) dengan metode Power Teaching.
Akhirnya sampailah kami pada hari atau pertemuan ke 24. Boom!! It was the last meeting for Risa. Surprise! Dia presentasi dengan begitu baik, penuh percaya diri dan lancar sekali. Meski belum sempurna karena "no body perfect, guys" Yang paling penting adalah pembelajaran yang mendalam (deep learning). Itu juga prinsip pembelajaran kami. "Try again, gain, and again" #PastiBISA. Prinsip menggukan kecerdasan alam bawah sadar (subconscious) yang powerful. Kami menggabungkan kedua kecerdasan alam sadar (Conscious) dan alam bawah sadar (subconscious) ini. Boom! Hasilnya luar biasa! It can change someone's life.
Well, guys.. What do you think about it? Silakan share dan comment tentang tulisan ini. Senang sekali kalau bisa diskusi dan saling berbagi ilmu dan pengalaman. MEF is a place where we can share, motivate & grow together. Thank you,
Best Regard,
Mr. Supriadi
Founder & Trainer
MEF (Mastering English Faster)
Comments