Skip to main content

10 Ribu Rupiah

psycho_dick
Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi
kebanyakan manusia tidak bersyukur. QS. Al Baqarah : 243

Menjelang Ramadhan tahun ini ada seorang sahabat menuturkan kisahnya. Dia bernama Budiman. Sore itu ia menemani istri dan seorang putrinya berbelanja kebutuhan rumah tangga bulanan di sebuah toko swalayan. Usai mereka membayar semua barang belanjaan. Tangan-tangan mereka sarat dengan tas plastik belanjaan. Baru saja mereka keluar dari toko swalayan, istri Budiman dihampiri seorang wanita pengemis yang saat itu bersama seorang putri kecilnya. Wanita pengemis itu berkata kepada istri Budiman, "Beri kami sedekah, Bu!" Istri Budiman kemudian membuka dompetnya lalu ia menyodorkan selembar uang kertas berjumlah 1000 rupiah. Wanita pengemis itu lalu menerimanya.

Tatkala ia tahu jumlahnya dan
ternyata itu tidak mencukup kebutuhannya, ia kemudian menguncupkan jari-jarinya dan ia arahkan kearah mulutnya, kemudian ia memegang kepala anaknya dan sekali lagi ia mengarahkan jari-jari yang terkuncup itu ke arah mulutnya. Seolah ia berkata dengan bahasa isyarat, "Aku dan anakku ini sudah berhari-hari tidak makan, tolong beri kami tambahan sedekah untuk bisa membeli makanan." Mendapati isyarat pengemis wanita itu, istri Budiman pun membalas isyarat dengan gerak tangannya seolah berkata, "Tidak... tidak, aku tidak akan menambahkan sedekah untukmu!"

Ironisnya meski ia tidak menambahkan sedekahnya malah istri dan
putrinya Budiman menuju ke sebuah gerobak gorengan untuk membeli cemilan. Pada kesempatan yang sama Budiman berjalan ke arah ATM center guna mengecek saldo rekeningnya. Saat itu memang adalah tanggal dimana ia menerima gajian dari perusahaannya, karenanya Budiman ingin mengecek saldo rekeningnya.

Ia sudah berada di depan ATM. Ia masukkan kartu ke dalam mesin
tersebut. Ia tekan langsung tombol INFORMASI SALDO. Sesaat kemudian muncullah beberapa digit angka yang membuat Budiman menyunggingkan senyum kecil dari mulutnya. Ya, uang gajiannya sudah masuk ke dalam rekening.

Budiman menarik sejumlah uang dalam bilangan jutaan rupiah dari ATM.
Pecahan ratusan ribu berwarna merah kini sudah menyesaki dompetnya. Lalu ada satu lembar uang berwarna merah juga, namun kali ini bernilai 10 ribu yang ia tarik dari dompet. Kemudian uang itu ia lipat menjadi kecil dan ia berniat untuk berbagi dengan wanita pengemis yang tadi meminta tambahan sedekah.

Budiman memberikan uang itu. Lalu saat sang wanita melihat nilai uang
yang ia terima betapa girangnya dia. Ia berucap syukur kepada Allah dan berterima kasih kepada Budiman dengan kalimat-kalimat penuh kesungguhan:
"Alhamdulillah. .. Alhamdulillah. .. Alhamdulillah. .. Terima kasih tuan! Semoga Allah memberikan rezeki berlipat untuk tuan dan keluarga. Semoga Allah memberi kebahagiaan lahir dan batin untuk tuan dan keluarga. Diberikan karunia keluarga sakinah, mawaddah wa rahmah. Rumah tangga harmonis dan anak-anak yang shaleh dan shalehah. Semoga tuan dan keluarga juga diberi kedudukan yang terhormat kelak nanti di surga...!"

Budiman tidak menyangka ia akan mendengar respon yang begitu
mengharukan. Budiman mengira bahwa pengemis tadi hanya akan berucap terima kasih saja. Namun, apa yang diucapkan oleh wanita pengemis tadi sungguh membuat Budiman terpukau dan membisu. Apalagi tatkala sekali lagi ia dengar wanita itu berkata kepada putri kecilnya, "Dik, Alhamdulillah akhirnya kita bisa makan juga....!"

Deggg...!!! Hati Budiman tergedor dengan begitu kencang. Rupanya
wanita tadi sungguh berharap tambahan sedekah agar ia dan putrinya bisa makan. Sejurus kemudian mata Budiman membuntuti kepergian mereka berdua yang berlari menyeberang jalan, lalu masuk ke sebuah warung tegal untuk makan di sana . Budiman masih terdiam dan terpana di tempat itu. Hingga istri dan putrinya kembali lagi dan keduanya menyapa Budiman. Mata Budiman kini
mulai berkaca-kaca dan istrinya pun mengetahui itu. "Ada apa Pak?" Istrinya bertanya. Dengan suara yang agak berat dan terbata Budiman menjelaskan: "Aku baru saja menambahkan sedekah kepada wanita tadi sebanyak 10 ribu rupiah!"

Awalnya istri Budiman hampir tidak setuju tatkala Budiman menyatakan
bahwa ia memberi tambahan sedekah kepada wanita pengemis, namun Budiman melanjutkan kalimatnya: "Bu..., aku memberi sedekah kepadanya sebanyak itu. Saat menerimanya, ia berucap hamdalah berkali-kali seraya bersyukur kepada Allah. Tidak itu saja, ia mendoakan aku, mendoakan dirimu, anak-anak dan keluarga kita. Panjaaaang sekali ia berdoa! Dia hanya menerima karunia dari Allah Swt sebesar 10 ribu saja sudah sedemikian hebatnya bersyukur. Padahal aku sebelumnya melihat di ATM saat aku mengecek saldo dan ternyata di sana ada jumlah yang mungkin ratusan bahkan ribuan kali lipat dari 10 ribu rupiah. Saat melihat saldo itu, aku hanya mengangguk-angguk dan tersenyum. Aku terlupa bersyukur, dan aku lupa berucap hamdalah.

Bu..., aku malu kepada Allah! Dia terima hanya 10 ribu begitu bersyukurnya dia kepada Allah dan berterimakasih kepadaku. Kalau memang demikian, siapakah yang pantas masuk ke dalam surga Allah, apakah dia yang menerima 10 ribu dengan syukur yang luar biasa, ataukah aku yang menerima jumlah lebih banyak dari itu namun sedikitpun aku tak berucap hamdalah." Budiman mengakhiri kalimatnya dengan suara yang terbata-bata dan beberapa bulir air mata yang menetes. Istrinya pun menjadi lemas setelah menyadari betapa selama ini kurang bersyukur sebagai hamba.

Ya Allah, ampunilah kami para hamba-Mu yang suka lalai atas segala nikmat-Mu!

Comments

Popular posts from this blog

Gak Internet Sehat? Gak Gaul!!

Di zaman modern sekarang ini, Internet sudah menjadi kebutuhan untuk akses informasi yang cepat, efektif dan menyenagkan bagi masyarakat. Mulai dari orang tua, remaja bahkan anak – anak sudah tahu dan mengerti cara menggunakan internet . Kalangan profesional menggunakan internet untuk menunjang pekerjaan mereka sehingga lebih efektif dan efesien. Bahkan banyak yang sudah sukses dengan menekuni bisnis online ini. Seperti Cosa Aranda , nukman luthfie , bahkan blogger lokal asal Kalbar seperti mas Eddy Setyawan , Mbk Louise dan M.Irhamna misalnya. Bagi mereka internet dan yang lainnya, internet sudah menjadi kebutuhan pokok dan internet sudah memberikan manfaat yang luar biasa. Kalangan anak – anak pun juga tidak mau kalah, mereka sangat menggrandrungi situs jejaring sosial dan banyak juga yang gila bermain game online. Dengan semakin mudahnya akses in ternet ini juga menimbulkan keprihatinan bagi kita semua. Anak-anak menjadi mudah mengakses situs-situs pornografi. Orang t...

Bersiap Menghadapi Kesendirian

2012: START DREAMING & ACTION

I think we all agree that 2011 was great (just for some people), but it was sucked year for many people around the world, especially in this country. Many unfair and big stupid things happened. You knew that! There were many corruptions, man slaughter and still many fucking stupid things. I am going to ignore them and start jumping on. NOW, it’s 2012. We can pretend that 2011 never happened again! Do you think I want to review the previous year? No, I will not. I am going to look forward to 2012. Here, I start my day: January 1st: The official first day of 2012 (The first time I write in 2012 & I promise that I won’t brag my New Year’s resolutions). January 2nd: I will teach IELTS class (The first day, working in 2012). January 3th: I will make video for INDONESIAN YOUNG CHANGE MAKER SUMMIT. January 4th I’ll finish my audio book. January 10th: Starting my new class at Mastering English Faster (MEF). January 21th: Going to Paloh (Sambas): Giving English &...